Paris Saint-Germain Cetak Rekor Baru

Paris Saint-Germain Cetak Rekor Baru

Paris Saint-Germain berhasil mengalahkan Nantes dan berhasil masuk ke final Coupe de France. keberhasilan mencapai final tersebut telah terjadi sebanyak lima kali secara beruntun dan hal ini merupakan rekor terbaru yang berhasil di raih oleh Paris Saint-Germain. Di final nanti Rennes akan menjadi lawan yang cukup berat untuk di atasi oleh Paris Saint-Germain.

Prestasi yang berhasil di raih oleh Paris Saint-Germain kali ini telah menyamai perolehan dari Lille pada 1945 & 1949 yang telah berhasil menembus final Coupe de France sebanyak lima kali secara beruntun. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit terlihat bahwa Paris Saint-Germain melakukan banyak perombakan dalam barisan pemain mereka.

Krisis penyerang juga melanda Paris Saint-Germain dalam pertandingan tersebut namun aksi dari Edinson Cavani cukup mampu untuk membuat barisan pertahanan dari Nantes berantakan. Gol pertama dari Paris Saint-Germain berhasil di cetak oleh Marco Verratti di menit ke-29 lewat sepakan keras yang dilepaskannya dari luar kotak pinalti.

Gol tersebut merupakan gol kedua yang berhasil di cetaknya dalam tiga penampilan terakhirnya di semua kompetisi baik di untuk Klub dan juga saat membela Negaranya. Pertandingan kedua tim berakhir dengan skor 1-0 di babak pertama dan pertandingan di babak kedua di lalui oleh Paris Saint-Germain dengan berat.

Paris Saint-Germain tampak kesusahan untuk menerobos barisan pertahanan dari Nantes. Keunggulan dari Paris Saint-Germain baru berhasil di gandakan setelah Mbappe mendapatkan hadiah pinalti di menit ke-85 dan berhasil mengesekusinya dengan baik. Di masa injury time Paris Saint-Germain akhirnya memantapkan kemenangan dengan gol yang di cetak oleh pemain pengganti yakni Dani Alves.

Neymar Ungkapkan Bagaimana Hubungannya Dengan Messi

Mantan pemain Santos yakni Neymar mengungkapkan bagaimana rasa terima kasihnya kepada Lionel Messi saat masih berada di Camp Nou. Nyemar menyebut bahwa Messi merupakan sosok yang memberinya dukungan saat baru bergabung di Barcelona sehingga dapat dengan baik beradaptasi di sana.

Seperti yang di ketahui oleh publik bahwa Barcelona pernah mempunyai lini depan yang paling mematikan di Eropa yakni trio MSN. Trio MSN yakni Messi, Suarez dan Neymar kemudian terpecah di tahun 2017 ketika Neymar memutuskan untuk pindah ke Paris Saint-Germain dengan rekor transfer termahal didunia yakni 222 juta Euro.

Di Paris Saint-Germain kemudian Neymar kembali membentuk trio mengerikan dengan Mbappe dan Edinson Cavani. Meskipun demikian penampilan dari penyerang asal Brasil tersebut bisa di bilang tidak begitu baik di Paris Saint-Germain kerena kerap kali di landa cedera yang mengharuskannya absen dalam waktu yang lama.

Neymar bahwa pernah di isukan bahwa akan kembali ke Spanyol baik itu kembali ke Camp Nou ataupun bergabung dengan rival Barcelona yakni Real Madrid. Di tanyai seputar isi kepindahannya kembali ke Spanyol maka Nyemar menegaskan bahwa hal tersebut mungkin akan sangat sulit terjadi. Sebaliknya Neymar secara emosional menuturkan bagaimana hubungannya dengan Lionel Messi yang masih terjalin dengan baik hingga saat ini. Lionel Messi merupakan panutan dan sosok yang special bagi Nyemar di Barcelona.

Tidak Hanya Kalah Tapi Manchester United Akan Didakwa

Salah satu pertandingan penting yang di jalani oleh Manchester United di Liga Champions adalah pertandingan leg pertama melawan Paris Saint-germain. Meskipun bermain di kandang sendiri namun Setan Merah masih gagal untuk mendapatkan kemenangan dalam pertandingan tersebut.

Angel Di Maria menjadi kunci dari kemenangan Paris Saint-germain malam itu karena menyumbangkan dua assist yang menjadi gol kemenangan bagi klub yang dibelanya. Kekalahan Manchester United tersebut kemudian menimbulkan reaksi yang tidak baik dari suporter United pasalnya Angel Di Maria menjadi sasaran dari aksi tersebut.

Angel Di Maria yang merupakan mantan dari pemain Manchester United malah menyumbangkan dua assist yang membuat kekalahan tim tuan rumah dan menyebabkan aksi pelemparan barang barang tidak di inginkan saat sang pemain tengah mempersiapkan tendangan penjuru dalam pertandingan tersebut.

Beberapa barang seperti botol Bir tampak dilemparkan oleh para suporter United dan Angel Di Maria mencoba untuk berpura pura meminum botol yang dilemparkan kepadanya tersebut. Kembalinya sang winger asal Argentina ke markas United membawa kekalahan dan memutuskan trend positif yang sedang di sandang oleh United saat itu.

Atas kejadian tersebut maka pihak UEFA akan memberikan sanksi yang akan di lakukan pada 28 Februari mendatang. Angel Di Maria sendiri tampaknya akan lolos dari sanksi disiplin UEFA karena di tuding melakukan provokasi yang di tunjukkan kepada fans United ketika gol pertama tercipta bagi United dan dirinya melakukan selebrasi.

Paris Saint-Germain Di Paksa Bermain Hingga Babak Tambahan

Coupe de France kali ini mempertemukan klub kasra ketiga dari kompetisi Prancis dengan Klub Raksasa Paris Saint-Germain. Bermain di kandang lawan yakni Groupama Stadium terlihat bahwa Paris Saint-Germain cukup kesulitan untuk bisa memenangkan pertandingan meski melawan tim dari kasta ketiga sekalipun.

Villefranche mampu menahan seragan dari Paris Saint-Germain selama 90 menit penuh dan pertandigan keduanya kemudian dilanjutkan ke babak tambahan waktu untuk mendapatkan pemenang yang melaju ke babak selanjutnya. Thomas Tuchel yang mendapatkan sanksi di pertandingan sebelumnya dilarang memasuki lapangan dan hanya bisa berdiri dan melihat anak asuhnya bermain di tribun.

Beberapa pemain terbaik juga di turunkan dalam pertandingan tersebut agar Paris Saint-Germain mampu meraih kemenangan namun Kylian Mbappe dan Edinson Cavani masih belum mampu merobek gawang dari Villefranche dalam waktu pertandingan normal. Kebuntuan dari Paris Saint-Germain baru dapat terpecahkan di menit ke-102 lewat kaki Julian Draxler yang berhasil menerima umpan dari Edinson Cavani dan membobol gawang dari Villefranche.

Di menit ke-113 giliran Striker muda, Moussa Diaby mencetakkan namanya di atas papan skor dan gol penutupan dari pertandingan ini di cetak oleh Edinson Cavani di menit ke-119. Dengan kemenangan ini maka Paris Saint-Germain berhasil lolos ke babak selanjutnya setelah sebelumnya di pekan lalu telah mengalami kekalahan dari Olympique Lyon dengan skor 2-1.

Paris Saint-Germain Akan Jadi Tolak Ukur United

Ole Gunnar Solskjaer pelatih sementara yang di tunjuk oleh para petinggi Manchester United menyatakan kematangannya dalam mengelola pasukan setan merah untuk melawan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions. Ole Gunnar Solskjaer merasa optimis jika United akan lolos ke putaran selanjutnya di Liga Champions.

Jawara asal Perancis tersebut akan menjadi tolak ukur yang baik bagi Manchester United pasca di tinggal oleh Jose Mourinho. Ole Gunnar Solskjaer sudah menyiapkan beberapa strategi yang mungkin dapat menumbangkan sang raksasa perancis tersebut. Sebelum melaju ke pertandingan tersebut bos baru Setan merah tersebut terlebih dahulu akan melakoni debut pertamanya bersama United dengan melawan Cardiff City akhir pekan ini.

Liga Inggris mungkin bukan menjadi fokos utama dari Solskjaer pasalnya United mungkin akan sangat berpeluang kecil untuk dapat menduduki puncak Klasemen sebab selisih poin dengan Liverpool terlampau jauh atau bahkan mustahil untuk bisa di kejar. Pelatih asal Norwegia tersebut mengaku bahwa dirinya sudah tidak sabar menantikan pertandingan United melawan Paris Saint-Germain.

Kemenagan atas Paris Saint-Germain akan memberikan banyak dampak positif kepada United khususnya rasa percaya diri untuk bisa menjuari Liga Champions. Ini mungkin merupakan tugas berat bagi seorang pelatih sementara Ole Gunnar Solskjaer untuk memulihkan kembali nama besar United di tengah kelamnya pandangan banyak pihak terhadap prestasi dari Manchester United di musim ini.